Jika Kematian Adalah Batas Kesabaran...!

Asalamualaikum Sahabat Narno24, Ketemu lagi dengan pembahasan saya di blog ini.

Kali ini saya ingin membahas tentang kesabaran, dan sampai mana kesabaran itu ada dalam diri setiap orang? tentu kita sering mendengar kata-kata bijak untuk menasehati kita ketika kita sedang galau, yaitu  : "Allah tidak akan menguji Hambanya diluar Batas Kemampuanya" benar kan?
ya itulah kata yang sering kita dengan bila orang lain menasehati kita, lalu pertanyaanya adalah "Emang sampai dimana batas kemampuan Manusia itu?"
jika dipikir-pikir, kita selama jadi manusia ini selalu melewati banyak permasalahan dan rintangan, dan hingga saat ini jika kalian masih bisa membaca artikel inipun anda masih dalam batas bersabar dan mampu melewati ujian yang sedang kalian alami.

Lalu bagaimana dengan orang yang ditimpa musibah besar? dan hingga mereka tak berdaya dalam menghadapinya? apakah mereka mengatakan masih ada batas kemampuanya? mungkin sebagian orang bilang iya, mereka mampu dalam menghadapinya, tapi menurut saya ini adalah konteks yang berbeda, mereka sebenarnya tidak mampu, tetapi terpaksa menjalaninya, dengan kata lain Sabar dan Mampu adalah orang yang ikhlas dalam menghadapi cobaan, Contohnya adalah: Ketika kita sakit dan kita terus berobat hingga sembuh dan ternyata tidak sembuh sampai dengan berbulan-bulan maka itu yang dinamakan mampu, tapi bagaimana jika yang sakit itu semakin parah dan akhirnya meninggal dunia? apakah memang itu masih dikatakan batas kemampuan? toh pada kenyataanya mereka telah meninggal !.

Jadi intinya kita sebagai manusia, yang beragama dan memiliki akal pikiran cobalah kita pahami hal Cobaan dan batas cobaan ini. Menurut saya, Manusia ini tidak ada batas kemampuanya dan tidak ada batas kesabaranya, melainkan keterpaksaan dan keihklasan dalam menghadapinya.

Saya punya masalah, bukan berarti masalah itu dicari, tapi masalah itu datang dan saya terpaksa menghadapinya, yang akhirnya apapun keputusan dari masalah tersebut saya harus mengikhlaskanya. entah itu orang bilang sampai titik darah penghabisa maka tetap saja saya harus melewatinya.
Jadi intinya adalah kita kembalikan kepada sang Pencipta alam semesta ini, dan yang Memberikan masalah kepada setiap kehidupan kita, karena pada dasarnya kita hidup ini sealu ada masalah, walaupun itu adalah masalah perut yang berarti lapar, tapi inikan termasuk dalam masalah.

Lalu bagaimana sikap kita dalam menghadapi masalah tersebut dan sampai kapan ini berakhir?
Satu kata yang pasti terjadi adalah: "Masalah itu selalu datang dan Pergi Sesuka Hatinya, Tergantung kita sendiri yang menghadapi dan menyelesaikanya" apakah itu berhasil atau gagal keduanya tetap akan pergi meninggalkan kita, jadi intinya adalah kita tetap berusaha dalam menghadapi masalah dan tunggu saja masalah itu akan pergi dari kehidupan kita, akan tetapi Ketika kita sukses dalam menghadapi masalah maka didepan masih banyak lagi masalah yang akan kita hadapi lagi, dan ketika kita kalan masalahpun sudah disiapkan untuk kita.

Penyelesainnya adalah tetap mohon ampun kepada Allah atas apa yang telah kita perbuat, dan mohon bantunaya agar kita secepatnya terbebas dari masaah tersebut.. karena Allah memberikan masalah bukan berarti tidak sayang kepada kita , melainkan justru karena Allah ingin kita lebih dekat denganNya, dengan cara ini rata-rata manusia akan kembali kepada Sang maha Pencipta.

So,, Jangan Menyerah dan kembalikan Permasalahan kepada Allah, karena Di hadapi atau dibiarkan masalah itu akan tetap pergi meninggalkan kita juga, dan bergantian mendatangi dengan masalah yang lain. untuk itu tetap hadapi guna mempersiapkan masalah yang akan datang, karena itu pasti datang....

Terimakasih dan salam untuk semuanya....

Narno24

Semoga Anda Semua Sukses